
Betebetegiris.com – Star Wars Outlaws, rilisan terbaru dari Ubisoft Massive, menjadi sorotan utama di dunia gaming tahun ini. Diluncurkan pada Agustus 2024, game open-world pertama dalam universe Star Wars ini terus menarik perhatian dengan dunia luasnya yang terinspirasi dari era The Empire Strikes Back. Pemain mengendalikan Kay Vess, seorang penutur ulung yang menjelajahi planet-planet seperti Tatooine, Kijimi, dan Akiva. Menawarkan pengalaman aksi-petualangan dengan elemen stealth, dogfight luar angkasa, dan interaksi kriminal dengan sindikat seperti Hutt Cartel.
Menurut IGN, Star Wars Outlaws mendapat skor 8/10 karena dunia yang imersif dan cerita yang kuat, meski beberapa bug awal sempat dikritik. Pembaruan terbaru Juli 2025 memperbaiki performa dan menambahkan DLC “Wild Card”, memperkenalkan misi baru bersama Lando Calrissian. Harga game di Steam kini Rp 799.000, dengan diskon 20% di Fanatical hingga 10 Juli 2025. Pemain memuji kebebasan eksplorasi dan desain planet yang detail, meski beberapa merasa mekanisme pertarungan perlu polesan lebih.
Namun, kesuksesan game ini kontras dengan krisis industri game. GamesIndustry.biz melaporkan PHK massal di Ubisoft, termasuk tim pendukung Outlaws, menyusul penutupan studio lain seperti The Initiative oleh Microsoft. Hal ini memicu kekhawatiran tentang keberlanjutan proyek besar. Di sisi lain, komunitas game menyambut positif inisiatif indie seperti Kādomon: Hyper Auto Battlers, sebuah roguelike battler yang viral di Steam dengan harga Rp 95.000, menawarkan gameplay adiktif dan visual unik.
Meski industri menghadapi tantangan, Star Wars Outlaws membuktikan bahwa inovasi dan cerita kuat masih mampu memikat hati gamer. Pemain di X juga ramai membahas potensi sekuel, sementara petisi “Stop Killing Games” terus mendorong perlindungan game dari penutupan server.