
Betebetegiris.com – Dunia game tengah diramaikan antisipasi peluncuran Elden Ring: Nightreign, ekspansi terbaru dari FromSoftware yang mendapat sambutan hangat di Fanatical Red Hot Sale dengan harga diskon Rp 520.000 dari Rp 600.000. Game ini menawarkan petualangan epik di dunia terbuka dengan mekanisme Soulslike yang lebih halus, grafis memukau, dan narasi kolaborasi dengan George R.R. Martin. Pemain di Steam memuji peningkatan mekanisme co-op dan tantangan bos baru, menjadikannya salah satu rilisan paling dinanti Juli 2025.
Namun, sorotan positif ini kontras dengan krisis di industri game global. Laporan GamesIndustry.biz mengungkap gelombang PHK besar-besaran, termasuk penutupan studio The Initiative oleh Microsoft dan pembatalan proyek Perfect Dark. ZeniMax Online Studios juga menghentikan pengembangan MMO fiksi ilmiah ambisius meski progresnya positif, memicu kritik terhadap manajemen korporat. IGN melaporkan ratusan pekerja terkena dampak, memperparah ketidakpastian di industri.
Di sisi lain, game indie seperti Sultan’s Game, sebuah RPG berbasis kartu. Menarik perhatian dengan pendekatan inovatif dan harga terjangkau di Steam (Rp 55.000). Bandai Namco Summer Showcase 2025 juga mengumumkan pembaruan Tekken 8 dengan karakter Fahkumram dan Armor King. Serta Code Vein 2, menjanjikan pengalaman aksi yang mendalam. Sementara itu, Halo: Edge of Dawn, novel sekuel Halo Infinite, diumumkan sebagai petualangan mandiri, meredakan kekhawatiran penggemar tentang kontinuitas cerita.
Komunitas game juga menyoroti isu pelestarian game, dengan petisi “Stop Killing Games” yang dipimpin YouTuber Ross Scott mendapat dukungan luas di Eropa untuk melindungi game dari penutupan server. Krisis ini mendorong seruan untuk reformasi industri, termasuk perlindungan pekerja dan inovasi berkelanjutan. Meski Elden Ring: Nightreign dan rilisan indie menawarkan harapan, tantangan finansial dan PHK terus membayangi masa depan gaming.